cerita singkat:
Hitam Kelabu
“…aku
akan selalu ngerasa deket sama kamu. Kamu kan ada di sini, di hati aku…”
....
Lovina menyadari ke mana langkah itu
akan berhenti. Ia melepaskan tangan Yuri dan menghentikan langkahnya. Tepat di
hadapannya meja untuk dua orang, kosong, dengan lilin kecil di tengah meja, dan
terdapat air mancur kecil tak jauh dari sana. Ia masih ingat rasa takjub ketika
ia pertama kali melihat tempat ini. “Selera lo oke
juga, Dik. Sayang Mia gak bisa nemenin lo” kata-kata itu masih tersimpan di
ingatannya. Ia ingat untuk apa
Dika mengajaknya ke restoran itu.
full story here : FAA : Hitam Kelabu
happy reading~
No comments:
Post a Comment