Sunday, December 30, 2012

Movie Review : 5CM




Film 5 cm yang dibuat berdasarkan novel karya Donny Dhirgantoro dengan judul yang sama sukses menarik jumlah penonton indonesia datang ke bioskop. Film karya sineas indonesia yang tidak diragukan lagi karyanya, Rizal Mantovani, menurut saya cukup menarik. Dilatarbelakangi kisah 5 sahabat yang bosan dengan kebiasaan mereka selama bertahun-tahun bersama yang itu-itu aja. Akhirnya memutuskan untuk melakukan hal yang baru, yakni mendaki gunung Mahameru, gunung tertinggi di Jawa. 

Jujur gw belum baca novelnya, tapi emang katanya bagus banget. Bagusnya film ini, penulis novelnya adalah penulis skenario film 5CM. Jadi yang empunya cerita emang sama dan tahu seluk beluk karyanya. Gw datang ke roadshow film ini saat di FIB UI. Semua cast datang, Donny Dhirgantoronya juga datang, yang meng-casting pemainnya juga datang. Mereka menceritakan smeua pengalamannya selama syuting film ini. Setelah roadshow itu berakhir, banyak banget imajinasi besar gw tentang film ini. "Wah filmnya bakalan bagus banget nih. Harus nonton." tagline mereka adalah kurang lebih untuk mencintai indonesia. "Hmm berarti abis gw nonton film ini, gw akan lebih cinta dengan indonesia. banyak hal menarik yang akan gw dapatkan setelah menonton film ini." 6 pemain 5cm, Junot, Fedi Nuril, Pevita, Igor, Raline Shah, dan Denny Sumargo berhasil meyakinkan gw bahwa film ini akan bagus banget. Mereka semua mendaki hingga puncak Mahameru dengan kaki mereka sendiri, enggak pake helicopter. Bagus, poin tambahan. Mereka syuting di Mahameru, enggak pake green screen. 

Ahirnya beberapa hari setelah film ini rilis, gw menontonnya. Dan emang yang mau diangkat adalah persahabatan, alam, dan impian. Semuanya kena banget sih menurut gw. Karena gw belum membaca novelnya, maka gw gak tahu si A suka sama si B dan nantinya akan jadian sama si B tapi yang ternyata gak gitu. Cinta mereka gak ada yang ketemu. Si A suka sama B, tapi B suka sama C, si C sukanya sama D, tapi D sukanya sama A, tapi yang selama ini gw tangkap  sepanjang film dalah A suka dnegan B, B juga suka. C suka sama D, dan keduanya akan jadian. Gw merasa tertipu, gak nyangka banget tersenyata yang suka sama si A adalah D, dan yang disukain sama B adalah C. Bagus, percintaannya dibikin gak garing.

Alam. Shot-shotnya bagus-bagus banget. Jelas, Mahameru adalah emasnya. Pemandangannya yang menjual film ini, selain ceritanya. Pas keluar dari bioskop, terbentuklah mimpi itu, "ayo mendaki gunung Mahameru". Jelas Indonesia adalah negara yang indaaaaaah banget, dan film ini baru memfokuskan satu keindahan dari ribuan lainnya yang ada di Indonesia. Helishot bagus mendapatkan overall pemandangan. Sutradara juga merekan perubahan waktu, dari pagi ke sore ke malam ke pagi lagi, tapi di fastforward ketika di film. Pergantian alamnya itu bagus banget, timingnya pas. Dan ini salah satu yang paling gw suka. Samudra diatas langit. Man, kayak gitu ada loh dan bagus banget.

Impian. Gantungkan mimpu di depan dahi, tapi jangan menempel, 5Cm jaraknya. Mimpi, impian, memang harus dikejar. Untuk mendapatkannya, yang udah ada di depan mata, yang tinggal berjarak 5cm lagi, itu gak gampang. Akan banyak rintangan yang harus dihadapi. Tapi kita yang membuat mimpi itu, maka kita akan mendapatkannya.

jadi, rating untuk film ini adalah 8.5/10.

ada beberapa scene yang menurut gw motongnya kasar banget, kurang dilihat jadi 8.5 aja, gak jadi 9. Soundtracknya juga mendukung banget. 

Cheonggyecheon Stream

Seoul, Korea Selatan. Salah satu kota tujuan wisata yang sedang di kenal di seluruh dunia. Jujur aja, Seoul menjadi salah satu tujuan wisata gw di masa depan. Tidak hanya karena home of kpop, yah korselnya sih yang home of kpop, tapi banyak hal menarik yang bisa di lihat dan diambil ilmunya dari kota metropolitan ini. Jelas, Seoul adalah kota modern. Tapi modernisme nya ini tidak menghabiskan unsur budaya dari Korea Selatan itu sendiri. Ya, Korea menurut gw adalah negara yang masih cinta dengan budayanya sendiri, meskipun terinfeksi virus modern. Penggunaan bahasa contohnya. Gw menganalogikan bahwa jika warga negaranya masih cinta dengan bahasanya, dia masih cinta dengan budayanya.
Salah satu tempat wisata di Seoul yang sangat bagus dan sebenarnya bisa kita, orang jakarta khususnya, berkaca melalui tempat ini. Namanya Cheonggyecheon Stream atau Cheonggyecheon River. Kenapa kita bisa berkaca dengan sungai ini? Ciliwung bisa kok dijadiin bagus, bisa dijadikan tempat wisata, bisa dijadikan kebanggan Jakarta. Kenapa kita bisa berkaca dari sungai Cheonggyecheon di Seoul ini? Karena kondisinya dulu gak sebaik Ciliwung kok. Dulu tempat kumuh, ada permukiman juga di hilir sungainya, tempat buat nyuci piring, baju, mandi, dan lain-lain.


gambar diatas adalah Cheonggyecheon awal abad 20. Jadi dulunya sungai ini dibuat pada masa dinasti Joseon untuk sistem drainase di wilayah tersebut. Nama awalnya adalah Gaecheon artinya arus/aliran terbuka. Nah ketika kolonialisme Jepang di Korea, Gaecheon diubah namanya menjadi Cheonggyecheon. Setelah perang Korea (1950-1953), banyak orang-orang migrasi ke Seoul. Saat itu Cheonggyecheon kondisinya masih kayak di foto, jelek, kumuh, kotor. Akhirnya untuk menutupi pemandangan kurang enak tersebut, pembangunan jalan dilaksanakan untuk menutupi aliran sungai tersebut. Pembangunannya selama 18 tahun, sepanjang 5.6 Km dan selebar 16 M.
Gambar diatas adalah Chenoggye freeway. Jadi aliran sungainya itu berada tepat dibawah jalan layang tersebut. Masalah selesai, sudah tidak ada lagi area kumuh dan kotor. Tapi apa itu yang bisa kita contoh? Bukan. 4 dekade setelah pembangunan jalan tersebut, daerah ini menjadi area industri.  “People no longer think of Cheonggyecheon as the pride of Seoul. Rather, it has become thought of as the most crowded and noisy part of Seoul. … The enormous concrete structure forming the Cheonggye Overpass, once a symbol of modernization and industrialization, has become an eyesore born out of Korea's drive in the 20th century to the industrialize at all costs.” kata agensi tourisme korea. Tercetuslah ide dari calon walikota Seoul Lee Myung-bak bahwa perlu adanya perbaikan di wilayah itu. Dalam kampanyenya, Lee Myung-bak menjelaskan proyek utamanya yakni menghilangkan jalan layang Chenoggye dan menghidupkan kembali si sungai. Proyek besar yang harus menghilangkan jalan besar yang aktif, kelihatannya proyek ini cuman sekedar mimpi, kalau menurut gw. Realisasinya bakalan susah karena ya harus menghilangkan sebuah jalan besar, yang efeknya adalah kemacetan dimana-mana. Coba telusur ke Jakarta, pembuatan jembatan layang efeknya kayak gimana? Dan gw berpikir kalau pasti banyak yang nolak. Tapi ternyata enggak. 79% masyarakat menudukung rencana tersebut.

setelah terpilih, Lee Myung-bak langsung melaksanakan proyek besarnya ini. (nah ini kayaknya susah. kalau dikita akan tersendat oleh dana, korupsi, kemarahan warga, dan lain-lain). Penghancuran jalan dimulai februari 2003 dan selesai pada September 2003. Restorasi sungainya sendiri dimulai dari juli 2003 dan selesai september 2005. Restorasi tersebut selesai tepat dengan selesainya masa jabatan walikota Lee Myung-bak.

Ketika jalanan besar yang aktif dihancurkan, pasti harus ada solusi untuk menyelesaikan masalah yang ditumbulkan. Pembangunan transportasi baru dilaksanakan untuk mengurangi masalah transportasi dan untuk menopang restorasi ini. 
In March, 2003, Seoul began constructing its first Bus Rapid Transit line, which serves the route of the freeway and is designed to accommodate the drivers of the 120,000 cars that used the road every day.  The 14.5 km BRT corridor was completed in June, 2003, at the same time the freeway was closed.







“Once the historical site is restored, Seoul will regain its 600-year history as the capital of Korea by turning itself into a city where the modern era is wonderfully amalgamated with tradition. The restored Cheonggyecheon area is expected to become Seoul’s major tourist attraction for both Korean and overseas tourists. The project will be focused on improving the environment both for living and business, and is expected to make a major contribution to realizing Seoul’s plan to become the financial and commercial hub in the East Asian region. The new look of Seoul is also expected to create a new hope for Seoul citizens.”
dengan restorasi sungai Cheonggyecheon ini, terbentuklah lingkungan yang bersih dan bermunculan kehidupan alam yang baru. Ada banyak ikan hidup di sungai tersebut, burung-burung juga pada datang karena memang suasananya alami. Bahkan karena sungai ini, suhu di wilayah ini lebih sejuk, 3.6'C lebih rendah dari wilayah lain di Seoul. Dan bagusnya lagi,jumlah pengguna kendaraan yang masuk ke area ini menurun 2,3% dan kenaikan penguna bus (1.4%) dan subways  (4.3% sekitar 430.000 orang perharinya). banyak juga penghargaan internasional terhadap pembangunan kembali sungai ini. Proyek ini juga menginspirasi China untuk melakukan hal yang sama terhadap salah satu sungai di negaranya.

et voila. Gak salah kok memperindah sungai. Ciliwung yang seperti ini kondisnya : 


bisa terlihat lebih baik, asri, dan bagus. Apa harus sama percis dengan yang Seoul? Ya enggak lah. Sungai Ciliwung jauh lebih panjang, menurut gw. Dan beberapa kawasan yang dilalui aliran sungai Ciliwung di Jakarta juga masih terdapat penghijauan di hilir sungainya. Bentuknya akan seperti apa, haruskan modern, atau apapun itu, kembali kepada konseptornya. Alangkah lebih indah jika sungai besar ini lebih asir dan tidak kotor seperti yang saat ini kita temui. Gak ada salahnya memperbaiki alam yang sudah kita rusak. Tugas untuk kita semua, warga Jakarta, untuk memperbaiki apa yang sudah kita rusak. Oh ada yang merasa ini bukan tugasnya? Mungkin berpikir seperti ini "gw gak pernah buang sampah ke kali" "gw gak tinggal di bantaran kali" "Ciliwung kayak gitu udah dari dulu kali, bukan salah gw" "tugasnya pemerintah kali, ngapain kita ikutan" KAPAN MAU MAJU KALAU MIKIR KAYAK GITU TERUS. Mari bahu membahu untuk memperbaiki status rumah kita di mata indonesia dan dunia. Toh kalau jadi bagus, kita semua juga yang senang. Toh membawa keuntungan juga bagi pemerintah. Kalau berhasil kayak yang di korea, menuruni suhu, lumayan loh Jakarta jadi adem. Tiap hari gw liat-liat suhu di Jakarta tuh selalu diatas 30'C, sampa loh 35'C. Nih gw baru denger di radio, masalah kali di Jakarta, bukan hanya ciliwung, yakni sedimentasi sampah di sungai-sungai tersebut. 

allez! Lakukan perubahan. kan 2012 udah mau selesai, prediksi kiamat  tanggal 21 Desember lalu juga gak jadi, marilah kita melakukan perbaikan, kalau perubahan itu susah. 


sumber : http://www.preservenet.com/freeways/FreewaysCheonggye.html | http://en.wikipedia.org/wiki/Cheonggyecheon
gambar 5 dan 8 diambil oleh Albi, Sastra Belanda 2010, UI.

Monday, October 29, 2012

LETS VOTE!!!

click this link to vote your favorite kpop star, song, and video -> http://mama.interest.me/visite?s=1351481507293

don't forget to vote BIGBANG! hehehe. 1 vote = helpful ^^ thx

Saturday, September 29, 2012

une amie extraordinaire

dans une cantine, j'ai rencontré une étudiante extraordinaire. J'ai pris mon déjuner avec mon amie en discutant du film E.T. Et puis cette étudiante s'asseyait à coté de nous. Nous continuons notre discussions. Soudain, cette étudiante est parlée elle-meme. C'est très bizarre mais nous l'écoutions. Elle parlait d' extraterrestre  et d'UFO. Puis elle a dit qu'une extraterrestre lui enlavait. Elle nous a regardées soudainement. Elle nous a parlé que l'extraterrestre etait existe et qu'on devra faire attention!
cette étudiante était extraordinaire puisqu'elle a enlevé par l'extraterrestre.

Tuesday, September 4, 2012

sebuah nama, sebuah cerita



Nama adalah sebuah identitas unik yang dimiliki setiap makhluk di bumi ini, baik makhluk hidup maupun benda mati. Pemberian nama terhadap tumbuhan maupun benda mati bersifat abstrak dan tergantung ‘pemberi’ nama. Berbeda dengan manusia. Manusia diberikana nama yang mengandung banyak arti, bukan abstrak, dan direncanakan jauh hari (pada umumnya). Orangtua sang bayi yang baru lahir telah menyiapkan nama calon anak mereka melalu refrensi orantua, ahli agama, buku, internet, sahabat, televisi, music, dan lain-lain. Nama yang diberikan juga mengandung doa, bermakna indah, serta dapat dijadikan gambaran anaknya pada masa depan. Tak jarang orangtua memberikan nama pada anaknya dengan nama orang-orang sukses di dunia. Kita ambil contoh Obama. Setelah Barack Obama menjadi presiden Amerika Serikat, pasti banyak anak yang terlahir dengan nama Obama agar suatu saat dapat menjadi sosok Presisden seperti beliau. Dapat pula menggunakana nama sifat seperti Tangguh, Tegar, Ayu, dan lain-lain. Dapat dikatakan bahwa sebuah nama adalah identitas sesorang untuk membedakkannya dengan orang lain  dan nama tersebut terbentuk dan membentuk banyak kisah dan cerita.

“Sebuah nama, sebuah cerita” itulah yang disimpulkan Ezca tentang kisahnya terhadap seorang laki-laki yang dianggapnya misteri hingga sekarang. Sebuah cerita yang hanya dialaminya sekali dan terus menjadi misteri dalam hidupnya. Dia bukan makhluk halus, dia manusia seutuhnya, hanya saja kisahnya tak berlanjut sampai yang Ezca mau.

Bulan Juni menjadi bulan pembuka kisah ini. Ezca dan ketiga kawannya mengikuti sebuah pekerjaan sambilan di kampus. Mereka dituntut untuk kerja di kampus dengan bayaran yang cukup untuk menambah uang saku. Yang mengikuti pekerjaan ini semua berasal dari kampus yang sama, namun berasal dari fakultas yang berbeda-beda.

“Selamat datang untuk kalian yang mau menghabiskan waktu liburannya untuk membantu kami disini,” ucap seorang karyawan fakultas bernama ibu Asih kepada 35 mahasiswa yang telah diterima bekerja.

Ezca memandangi satu persatu rekan kerjanya selama satu bulan kedepan. Yang ia kenal hanyalah tiga sahabatnya yang duduk berjejer di bangku di depannya. Tatapan Ezca terus beraliha dari satu wajah  ke wajah yang lainnya. Intensitas melihatnya pun hampir sama, tak mencapai 10 detik. Tanpa disadari, Ezca hanya fokus terhadap kegiatannya mengenali wajah teman-temannya. Ia tidak terlalu mendengarkan ibu Asih yang terus menjelaskan metode kerja di tempat itu. Sampai suatu ketika, ruangan berukuran cukup besar tersebut dipenuhi dengan suara tawa.

“Ada apaan?” bisik Ezca kepada sahabat di sampingnya.

“Itu, dia nanya jam pulangnya kapan, terus bu Asih ngejek dia udah kebelet pulang gara-gara besok mau malam minggu,” jawab sahabatnya sambil masih tertawa kecil.

Ezca memalingkan wajahnya kepada sesosok yang ditunjuk Vio sahabatnya tersebut. Mata tersebut berhenti di sosok laki-laki berambut hitam dengan sedikit jambul ditengahnya, berkuliat hitam manis, dan sedang tersenyum hingga gigi putihnya terlihat. Di sosok itu Ezca cukup lama melihat wajah yang baru ia kenal. Ia terus melihatnya, sambil sedikit tersenyum mendengar candaan bu Asih untuknya. Senyumnya manis banget ya, ucap Ezca di dalam hati. Senyum tersebut yang membuat Ezca tidak dapat memalingkan wajahnya.
Wajah itu, senyum itu, tawa itu, terus teringat dibenak Ezca. Lelaki tersebut juga menjadi salah satu alasan Ezca semangat bekerja. Sekali menyelam minum air, sebuah pribahasa yang menggambarkan hari-hari Ezca setelah melihat lelaki tersebut. Sambil bekerja mencari uang, Ezca juga menemukan sesosok untuk ia kagumi dan sukai.

Hampir setiap hari Ezca bertemu dengan lelaki ini. Tak jarang mereka duduk samping-sampingan dan bekerja. Namun keduanya fokus bekerja sehingga tak ada komunikasi diantara keduanya. Mereka juga makan siang bersama, tapi di kursi yang berbeda.

“Akhirnya, naksir juga kan lo sama dia? Alhamdulillah, semoga berjodoh. Kasian udah jomblo bertahun-tahun,” ejek Vio ketika Ezca menceritakan dirinya sedikit memperhatikan lelaki itu seminggu ini. Semenjak Ezca putus dengan pacarnya 4 tahun lalu, setiap kali ia suka dengan seorang laki-laki, perasaan itu tidak pernah terbalaskan. Sampai-sampai sahabatnya memberi label joker atau jomblo karatan.

“Gw modus banget deh, Vi. Kemaren pas dia duduk pas banget di samping gw, gw kan ngetawain dia yah soalnya dia ngelakuin hal lucu. Dia nyadar terus ketawa juga kearah gw. Gw langsung salting gitu. Terus kayaknya dia nyadar.”

“Aih. Jodoh kali, Ca. dari ketawa-tawa bareng, terus ngobrol bareng, kenalan, jadian deh. Unyu kan?”
Semenjak Vio mengetahu sahabatnya sedang menyukai lelaki tersebut, dari jauh ia suka memperhatikan sikap Ezca maupu lelaki itu. Keduanya tampak cocok, sama-sama suku melucu dan agak lemot dalam beberapa hal. Kerjaannya suka salah namun tetap dibawa senang, sangat mirip dengan Ezca.

Ezca juga merasakan adanya kecocokkan dengan lelaki itu. Suatu ketika, disaat makan siang, Vio dan kedua sahabatnya yang lain meninggalkan Ezca sendiri di meja. Tak jauh dari kursi Ezca berada, disampingnya terdapat lelaki tersebut sedang duduk dan berbincang dengan teman-temannya. Awalnya Ezca tak menyadari kehadirannya karena jarak yang memang agak jauh, namun tak terlalu jauh. Ezca yang seorang diri mencoba menyibukkan dirinya dengan memakan snack serta minum. Iapun tak berhenti menengok kesana-kemari karena tidak memiliki kegiatan lain.

“Ya ampun! Ada dia!” teriak Ezca dalam hati sambil langsung membuang muka ketika ia menengok kea rah lelaki itu dan ia sedang tertawa melihat kearah Ezca. Tubuh Ezca menolak untuk tenang, meski berkali-kali otaknya memerintahkan untuk tenang. Seketika Ezca jadi kikuk untuk berbuat banyak hal. Ia berhenti makan dan memainkan jarinya di meja. Ia sesekali menengok kea rah lelaki itu dan beberapa kali lelaki tersebut juga sedang melihat lurus kearahnya. “Dia ngeliat kearah gw? Demi apa?” tanya Ezca dalam hati lagi, sedikit panik. “Gw harus ngeliat kedepan, gak boleh nengok lagi.”

Meski tatapan Ezca lurus kedepan, melalui ekor mata kirinya, Ezca bisa melihat sosok lelaki itu masih melihat kearahnya. Saat ia curi-curi pandang, lelaki itu juga tak jarang sedang tersenyum ataupun tertawa mendengar lelucon temannya. Karena merasa masih dilihati, Ezca semakin kikuk dan salah tingkah. Batinnya menjadi tak tenang dan sibuk tanpa hal yang jelas.

“Handphone itu pengalih perhatian yang super dasyat. Kalau ketemu orang tapi males nyapa, pura-pura sibuk ngeliat hp, sibuk ngecek bbm, padahal cuman ngeliat jam atau ngetik sesuatu gak penting, adalah solusi terbaik, bukan?” teringat ucpan dosen di sebuah kelas kuliah mengingatkan Ezca kalau ia punya handphone. Dengan sigap ia sibuk memainkan handphone. Dari jauh memang terlihat sibuk mengurusi pesan yang masuk, seperti sedang berkomunikasi dengan orang lalu melalui kata-kata yang ditulis melalui keyboard handphone. Namun pada aslinya, Ezca hanya membuka menu, menekan tombol bawah, lalu keluar ke home screen, kemudia masuk lagi ke menu, atau pura-pura mengetik pesan namun tak ia kirim. Ke-kikuk-kan itu cukup berlangsung lama. Untung saja masa-masa salting Ezca selesai ketika Vio dan teman-temannya datang.

“Kok lama sih? Sholatnya di Mekkah?” Ezca menjadi aktif bertanya kepada teman-temannya untuk menutupi ke-salah tingkahannya terhadap lelaki tersebut. Lelaki itupun berpindah tempat ketika teman-teman Ezca tak lama sudah datang. Ia dan teman laki-lakinya yang lain masuk ke tempat kerja, meninggalkan area makan. Ingin sekali Ezca menceritakan hal tersebut kepada ketiga sahabatnya, namun ia masih salah tingkah tanpa bisa bercerita.

Dua minggu berlalu, kejadian kikuk tersebut tidak terjadi hanya satu kali. Sempat Ezca juga menyadari kalau lelaki itu sedang melihatinya dari jauh, namun yang kedua kalinya ini hanya sebentar, tak selama pada waktu siang itu. Karena merasa lelaki itu juga punya perasaan kepadanya, dengan percaya diri yang tinggi, Ezca menceritakan setiap kejadian tersebut kepada Vio dan sahabat-sahabatnya.

“Serius dia ngeliatin lo? suka juga kali, Ca? Parah, kalian tuh cocok banget. Sama-sama tablonya, sama-sama lemotnya, tapi ya lumayan anaknya.”

“Beneran, Vi. Lo tau kan kalau gw diliatin orang salting gw parahnya kayak apa? Gw tiba-tiba nyisir rambut, mainin hp, ngelap tangan, ngambil tisu basah, parah banget. Dan kalian gak ada, gw sendirian. mati kutu banget!”

“Udah tau namanya siapa?” tanya sahabat Ezca yang lainnya. Ezca menggeleng. “2 minggu gak tahu apa-apa?! Parah sih ini namanya!!! Bentar lagi kita selesai loh! Kepo-in gih sana!” ketiga sahabat Ezca kaget karena Ezca masih belum tahu nama cowok tersebut, cowok yang kemungkinan dapat membalas perasaannya setelah 4 tahun ini selalu bertepuk sebelah tangan.
Keesokan harinya, Vio dan sahabat-sahabatnya mencoba membantu Ezca. Hari ini adalah hari keberuntungan mereka. Lelaki itu duduk disamping Vio dan dengan lirikkan tajamnya, Vio bisa membaca nama yang tertera di lembar kerja lelaki tersebut. Setelah memastikan nama tersebut, Vio memanggil Ezca yang sengaja lewat dibelakangnya. Dengan isyarat mulut, Vio memberitahukan nama lelaki tersebut. “Fajar” mulut Vio dengan jelas mengucapkan nama tersebut dan Ezca langsung mengangguk.

“Oh Fajar? Matahari yah berarti? Cie bersinar sendiri di ruangan ini,” ucap Ezca dalam hati sambil senyum tak jelas kearah lelaki yang bernama Fajar tersebut. Dengan mengetahu namanya, Ezca jadi semakin mudah apalagi bercerita kepada sahabatnya tentang Fajar. Tak ada lagi penggunaan kata ganti ‘lelaki itu’ yang dapat merujuk kepada setiap lelaki diruangan. Dengan ‘Fajar’ Ezca dan sahabat-sahabatnya bisa langsung tahu, Fajar adalah lelaki yang Ezca suka, yang juga tampaknya mengagumi Ezca.

Nama itu terlalu lama ia dapat. Masa bekerja sudah menjelang akhir. Fajar tak muncul pada 4 hari terkahir kerja, tanpa ada yang tahu kenapa. Mungkin bu Asih dan karyawan yang lain mengetahui alasannya, namun tidak untuk Ezca. Setiap mau berangkat, diperjalanan, Ezca selalu berharap dapat bertemu Fajar. Sampai-sampai Ezca menjanjikkan sesuatu. “Kalau hari ini ketemu Fajar, gw harus kenalan langsung. Gak boleh enggak,” janjinya untuk dirinya sendiri. Ezca selalu takut untuk berkenalan langsung dengan orang yang ia suka. Ia selalu meminta tolong kepada salah satu temannya yang memang bermulut besar. Namun sayang, teman itu tidak ikut bekerja sehingga tidak ada yang comel dan iseng mengenalkan Ezca dengan Fajar.
Ezca sering mengalami hal ini. suka sama orang, tapi karena takut berkenalan maupun mengajak bicara pada akhirnya hanya bertepuk sebelah tangan. Ezca adalah tipe perempuan yang terlalu banyak berpikir, “aduh entar dia mikrinya gimana? Aduh nanti dia gak nyaman gw aja ngomong” dan lain-lain. Hal tersebut yang menahannya untuk bisa maju mendapatkan balasan dari perasaannya.

“Cari tahu orang yang kita suka lewat facebook atau twitter. Jaman udah modern. Bisa jadi hubungan kita makin akrab karena jaringan sosial tersebut.” Kembali kata-kata dari dosen yang sama, yang berbicara tentang handphone, memberikan ide kepada Ezca. Dia harus tahu nama panjang Fajar karena Fajar adalah nama umum. Mataharipun memiliki nama lain Fajar.

Akhirny Ezca mendapatkan nama panjang Fajar melalui absen mahasiswa pada hari terakhir kerja, saat itu Fajar kembali tidak hadir. Tertulis disana, M.Fajar Hidayat. Saat di rumah, Ezca lansung mencari nama itu di dua jejaring sosial terlaris di dunia, facebook dan twitter. Namun nama panjang itupun adalah nama umum. Hasilnya pun nihil. M.Fajar Hidayat yang Ezca temukan bukanlah Fajar si lelaki bersenyum manis, berkulit sawo matang, dan sering tertawa. Rasa penasaran Ezca terhadap Fajar tak berhenti disitu. Ia membuka google, dengan berbagai keyword agar merujuk kepada Fajar yang dimaksud. Tapi kembali hasilnya nihil.

“Dia gak lahir di dunia maya. Manusia macam apa itu?!” dumel Ezca setelah beberapa hari mencari nama yang sama namun tak merujuk kepada orang yang sama.

“Bener-bener gak ada, Ca?” tanya Mina, sahabat Ezca.

“Sempet ada, namanya sama percis, kampusnya sama, anak FISIP. Tapi cuman dikasih tau nama itu di mahasiswa jurusan administrasi. Tau sendiri administrasi ada banyak banget.” Ketika Ezca merasa keyakinan Fajar Hidayat yang dimaksud adalah anak administrasi, ia langsung merasa menemukan pencerahan setelah pencarian yang buntu. Namun pencerahan itu berakhir dengan jalan buntu yang gelap.  “Tapi pas gw tanyain ke temen gw yang anak administrasi, nama Fajar ada tapi bukan Fajar Hidayat dan anak admin itu banyak banget. Dia gak hapal satu persatu.”

“Jadi intinya, lo gak tahu Fajar ini mahasiswa jurusan apa, fakultas apa, tinggal dimana, backgroundnya kayak apa, gak tahu?” sindir Vio.

Ezca menggeleng dengan sedih. Minapun berkata, “pas lo udah nemu satu yang cocok dan dia juga kayaknya impress sama lo, akhirnya malah misteri gini.”

“Coba gw berani ngajak ngobrol yah, coba gw berani ngajak kenalan, pasti gak gini akhirnya.” Sejak saat itu, Ezca terus menyalahi dirinya terhadap sikapnya yang begitu ciut didepan orang yang ia suka. Ia terlalu banyak berpikir hal aneh-aneh tanpa melakukan tindakan yang tegas. Pikiran tersebut yang membuatnya takut untuk melangkah sehingga selalu mendapatkan hasil yang sama.

Sebulan, dua bulan, 3 bulan setelah pekerjaan itu berakhir, sesekali Ezca masih mencari nama yang sama di jejaring sosial maupun di situs-situs yang biasa digunakan mahasiswa untuk berkomunikasi. Setiap kali mencari, hasil yang ditemukkan pun tak jauh berbeda. M. Fajar Hidayat yang muncul bukanlah Fajar yang ia maksud. Sering kali Ezca menggalukan tentang Fajar di twitter, berharap ada orang yang menyaut dan memberikan petunjuk kepadanya mengenai Fajar itu. Janjinya masih berlaku, kalau ia ketemu dengan Fajar lagi, ia akan memberanikan diri untuk menyapa dan berkenalan.
Karena Fajar tersebut, pemikiran Ezca kepada setiap nama Fajar berubah dan selalu merujuk kepada Fajar si senyuman manis. Toko musik didekat rumahnya baru ia sadari bernama Fajar setelah ia jatuh cinta dengan Fajar senyuman manis. Banyak toko-toko yang ia temui bernama Fajar dan tanpa ia sadari selalu membuatnya tersenyum.

Sayang gw gak ikut pekerjaan itu. Kalau ada gw, gw pasti langsung ngenalin Ezca dengan Fajar. Melihat sahabat sendiri bahagia dan akhirnya punya pacar memberikan kesangan sendiri untuk gw. Gw Nata, terkenal comel, gak tau malu tapi selalu berhasil membuat orang-orang jadian dan langgeng. Untuk kisah Ezca, sampai saat ini ia masih sering mikirin Fajar. Fajar itu sesosok yang wah banget karena ke-misteriusannya. Gwpun gak bisa bantu karena memang dia misterius. Ketika orang tidak terdeteksi di dunia maya, ia akan semakin susah dicara di dunia nyata. Tapi kata orang, kalau jodoh gak akan kemana. Ezca suatu hari nanti pasti menemukan Fajar Hidayat yang ia maksud karena baru pertama kali ia merasa rasa sukanya terbalas setelah putus sama pacarnya. Sebuah nama, sebuah cerita. Nama Fajar Hidayat untuk kisah enchanted seorang pemalu bernama Ezca. Beberapa hal yang bisa gw ambil dair cerita ini, thinkless and speak now. Berani berbicara dan jangan terlalu banyak mikir agar tidak menjadi penyesalan nantinya. Fajar akan menjadi misteri dalam hidup Ezca. Siapapun Fajar Hidayat itu, Ezca selalu mencarinya. 

Monday, September 3, 2012

HPD PSA-MABIM 2012

peralihan masa SMA menuju perkuliahan diawali dengan ospek universitas lalu fakultas terakhir adalah jurusan. kata ospek sendiri lebih enak didengar dengan 'pengenalan kehidupan kampus'. tahun ini gw baru pertama kalinya gabung kepanitian masa orientasi mahasiswa baru Universitas Indonesia, khususnya untuk tingkat fakultas, atau yang lebih sering disebut PSA-MABIM FIB UI. Tahun pertama mengikuti kepanitian PSA-MABIM gw diajak khusus oleh PJ HPD untuk bergabung. Ya, gw memilih untuk bergabung dalam divis Humas, Publikasi, Dokumentasi, divisi yang dianggap orang nyantai tapi sebenarnya gak kalah berat dengan divisi2 lain yang dianggap superior. Mengapa? jujur saja, komunikasi langsung dengan maba serta seluruh warga FIB memiliki tanggaung jawab yang besar. Sedikit saja komunikasi yang disampaikan salah atau kurang, kedepannya akan terjadi kesalahpahaman. Publikasi acara yang harus seceara besar dan harus sampai ketelinga seluruh mahasiswa baru FIB UI 2012 serta warga FIB, bukanlah pekerjaan yang mudah. Bolehlah yang mengganggap divisi ini mudah, tahun depan boleh mencoba bergabung. Apalagi tekanan untuk membuat video persembahan pada acara puncak, MABIM, sangat besar. Kami dituntut agar dapat menyampaikan pesan kebersamaan, suka, cita, haru, tawa, semua luapan perasaaan yang terjadi selama PSA-MABIM yang berlangsung selama 4 hari. Untungnya teman-teman yang gw dapatkan di divisi ini adalah orang-orang yang asik, seru, kreatif, dan gak tahu malu, dan juga mereka adalah orang-orang yang bertanggung jawab dan sangat bisa diandalkan satu sama lain. meski awalnya, saat baru kenal, sedikit canggung dan jaga jarak, memasuki hari pertama PSA, hal-hal tersebut hilang. Gak ada lagi istilah "gw 2010, lo 2011" atau "gw lebih tau ttg HPD lo enggak" (hiperbola), semuanya hilang dan kebersamaan dan kasih sayang itu tumbuh. Bagaimana tidak? Kita kerja shif, dan memiliki basecamp sendiri. dengan adanya shif kerja, kami saling membantu, meringankan beban satu sama lain. Basecamp yang seperti rumah menjadi tempat penuh makna, penuh peristiwa dan kisah yang menumbuhkan kasih sayang. Rumah adalah tempat kita belajar menyangi orangtua dan keluarga kita, begitu pula dengan basecamp. gw merasa itu adalah rumahnya HPD, dan disitulah kami, divisi HPD, bersatu.

niatnya gw mau puitis, mengingat ada seorang mahasiswa baru FIB UI 2012, menulis sebuah artikel di kompasiana.com mengenai PSA-MABIM kemarin dan itu menyentuh banget. pembuatan kalimat, pemilihan kata, sangat mengandung makna. bisa baca disini -> http://edukasi.kompasiana.com/2012/09/02/aku-bangga-di-fakultas-ilmu-pengetahuan-budaya/ mungkin sedikit hiperbola, tp gw tersentuh dan tersadar kalau emang harus bangga masuk FIB. Ya mungkin gw udah bangga masuk FIB, tapi masih ada rasa-rasa yang kurang pas, tapi rasa itu sedikit demi sedikit runtuh setelah baca artikel ini. siapapun engkau, kamu berbakat banget. 

balik ke HPD. Intinya, terimakasih banget atas kebersamaan dan waktu canda tawanya. Ternyata kita klop banget yah, gak nyangka. sayang banget sama kalian semua. team terbaik! Gw belajar banyak hal loh di sini, khususnya per-kamera-an. opini gw aja ya, biarin lah kita gak dianggap divisi terbaik oleh maba, kita tau lah siapa yang selalu mereka suka. Tapi yang pasti, apa yang udah kita kasih ke mereka adalah yang terbaik. Biarkan kita menjadi man behind the movie, kita kerja di balik layar. Oh iya satu yang gw paling suka sama divisi ini, mereka mengakui apa yang harus diakui. Salut buat hanna (prancis 2011) yang mengakui dia salah ketika PSA hari kedua ttg live show dari audit menuju lobby. Dia berani ngomong itu salah dia, disaat yang lain banyak membuat alasan (no offense, opini aja menurut gw). pokoknya, ini divisi terbaik, gw sayang kalian. 
left to right : nosi, rama, ninis, fariz, hanna, licca, sunia, yoan, echa, ovi, anns, bajay, hani, aubrey. (+ rifki, nurul, rahma)

je vous aime!!

HPD?! "SELAMAT MENANGKAP BERKAH BERSAMA HPD! HAP HAP, HAP HAP POSE, POSE!"

Sunday, August 26, 2012

how about "sebuah nama, sebuah cerita" ?

kalau lihat judul post ini, gw pun berfikir kepada peterpan yang sudah ganti nama menjadi noah, tapi judul album peterpan terakhir tersebut sangat menggambarkan apa yang akan gw bicarakan untuk beberapa post ini, sekarang dan berikutnya. Terlalu lama gw meninggalkan dunia blog dan 'berselingkuh' dengan tumblr. Tapi gw kembali dengan segudang cerita yang akan gw ceritakan kepada yang mau membaca dan menyimak. Sebuah nama sebuah cerita, mengapa gw mengambil judul ini? Ada sebuah nama, yang memang cerita dibalik nama ini sangat amat misterius. misterius tidak mistis tapi misterius karena masih belum menemukan penjelasan titik terang dari nama ini.

'sebuah nama' bisa saja menunjuk kepada apa saja yang kita lihat, dengar, rasa. sebuah nama jalan, nama makanan, nama lagu, dan lain-lain. dalam cerita gw, kisah gw yang misterius ini, nama ini kita kerucutkan kepada nama orang, sesosok manusia sehat, bugar, mahasiswa... nama tersebut ada sebuah cerita, membuat kisah unik sendiri untuk gw, secara khusus. nama itu akan sendirinya kita ketahui. "Drew looks at me..." Taylor Swift gak takut nulis sebuah nama yang menceritakan isi lagunya, nama orangnya langsung. Dia menulis nama Drew dalam lagunya agar Drew tahu gimana perasaan Taylor sesungguhnya. Dia gak bisa ngomong langsung perasaan dia ke Drew, tapi lewat lagu, she did it. Dan setelah beberapa tahun lagu itu muncul, Drew mendatangi Taylor dan mengajaknya kencan, tapi bertahun-tahun itu sudah terlambat.

She did it with song and lyric, i'll do that with fiction story (seperti biasanya). Tapi kali ini gw akan me-'mention' langsung sebuah nama tersebut. tapi cerita ini yang gw tulis hanya FIKTIF BELAKA, tapi based on true story, tapi tetap dasarnya adalah cerpen fiktif.

jadi post gw berikutnya, projek menulis gw yang terdekat adalah... sebuah nama, sebuah cerita. I'M BACK!

Monday, April 2, 2012

bon anniversaire ninis. 20th

well... bon anniversaire pour moi!!! gak kerasa udah 20 tahun gw hidup dan survive di hidup yang keras ini. ouais, la vie est dure. 1 april jatuh pada hari minggu, hari libur. sedikit cerita aja ya, hari ini tuh berkesan banget loh. Ada satu peristiwa yang paling banget gw suka dan selalu gw pengen di setiap ulang tahun gw. dan mereka-mereka lagi yang ngelakuinnya, berkesan banget.

yup! Birthday surprise! tapi bukan nyeplokin. dalam 20 tahun, seinget yang gw inget dan gw rasakan, gw baru dapet 2x surprise. pertama itu pas SMA, inget banget di rumah ina, trus di kasih surprisenya sama ina, nyonyo, tania dan chai. itu ulangtahun ke 17 apa 18 yah lupa. tapi itu berkesan banget. dan hari ini, aujourd'hui, dapet lagi. kronologisnya, gw di rumah, di kamar, belum mandi, sibuk ngebalesin mention di twitter dan beberapa wall di facebook, lagi download video cover bigbang, trus tiba-tiba gw denger pintu gerbang gw kebuka dan garasi juga. yaudahlah ya palingan mba/emak bapak gw. eh tiba-tibe dengan mengendap-endap, 3 sosok yang gw kenal, yang udah jaraaaang banget pergi bareng-bareng lagi nongol masuk ke dalam kamar gw bawa dua cup tiramisu + 4 lilin. SHOCK BRO!! sebelumnya tuh gw udah sempet ngomong, "ih enak kali yah dapet surprise" tp gak mungkin lah soalnya lagi hari libur dan emang banyak deh alesan itu gak mungkin. eh tapi mereka datang dan memperindah dan menyempurnakan hari ini. BIG THANKS TO INA, TANIA, DEDE, my genk B. pertama kalinya nih gw dapet kejutan sampe nyamper kerumah. dih itu biasanya gw lakuin buat orang lain, eh skrg orang lain yang ngelakuin itu buat gw. aahh seneng banget. banget banget. kado gak penting, yang penting kebersamaannya. right?
kuenya dua, sekalian ngerayain dede juga :)

ensuite, nous allons allés à Setiabudi mall, pour prendre petite dejuner et regarder le film the RAID. lagi ngidam sushi terus ngesushi bareng mereka, seneng banget.




so, thank you very much riskina nasar, tania ayuningtyas, ramadhian.. you're the best best!!! 

trus selain surprise dari mereka, gw juga seneng banget. teman-teman gw yang lain juga via bbm ngasih selamatnya panjang-panjang trus maknanya pesannya dalem-dalem, bikin terharu. beberapa juga sampe bikin gambar gitu, iihh seneng banget. ya, biasanya gw yg bikin-bikin gituan, skrg mereka niat ngebikinin gw foto2 gitu. ya apasih, biasa aja? enggak juga. buat gw itu special kok. best!
ini dari tassa nyonyo. aahh tak menduga nyonyo bikin ini buat gw. lucu kan? iya dong. terharu beneran
nyonyo tau aja apa yang gw suka, hehehe. MERCI BEAUCOUP MANYOOO!! je l'adore!!

nah yang ini dari sepupu gw, yang selalu sering bersama berdua. kita sejoli.
hardianti wulaning, makasih banyak yaah, aku suka banget :)

dan tak lupa untuk semuaaaa yang udah ngucapin, makasih banget. j'ai beaucoup de la bonheur aujourd'hui. MERCI BEAUCOUP! JE VOUS AIME.

tapi sayang, dibalik itu semua, ada yang miss nih. entah kemana kakak-kakak gw. hahaha orang-orang yg bukan keluarga pada merapat, entah mereka kemana.. yasudahlah, pourqoui complique votre vie, non? c'est tout. thanks again for everything, family, friends, best friends, gebetan, mantan gebetan, *eh?* hahaha yang terkakhir-akhir gak penting sebenarnya, beneran gak penting, iseng aja dimasukin. YES, TODAY = AMAZING. bonne nuit, au revoir!

You are never too old to set another goal or to dream a new dream. - Les Brown

Thursday, March 29, 2012

aidez-moi s'il vous plait

everyone... please.... do you mind to help me? yes? ah that's nice. just click this --> BIGBANG promotion event and done, you helped me. ce n'est pas facile, non? je vous remerci!!!

Saturday, February 11, 2012

FAA terbit? let me think

jadi sebagaimana yang sudah deketahui, lewat blog gw yang tercinta ini, gw selalu bikin posting tentang beberapa kisah fiktif gw, baik cerpen maupun cerbung maupun novel. dan seperti yang sudah diketahui, novel gw yang berjudul forever and always, yang sudah tamat hingga ada sequel keduanya udah selesai dan hampir semua sudah gw post. akhir-akhir ini, gak cuman akhir-akhir ini sebenarnya, udah banyak orang-orang yang ngebaca dan ngikutin si FAA (baik yang beneran baca sampai yang diam-diam baca), ngasih saran untuk diterbitin aja. sempet juga gw ada pikiran yang sama. Kenapa gw gak terbitin aja yah? Iseng-iseng kasih ke penerbit kalau diterima ya alhamdulillah kalau ditolak ya, buat pembelajaran aja.

NAH! sekarang gw laggi menjadi editor novel gw sendiri. gw merombak ulang si FAA, baik dari bahasa, cara penulisan hingga penghapusan alur cerita dan tokoh yang sebenarnya gak ada benang merahnya. SAYA MASIH BELAJAR MENJADI PENULIS YANG BAIK. jadi makanya semua bab yang gw post disini itu berantakan dan menurut gw masih draft kasar keseluruhan novel.. Jadi, i'm taking serious with this kind  of publishing stuff. Udah jalan 3 hari gw jadi editor dan so far udah nyampe bab 5/6. pokoknya halaman 78 dari 250 halaman.

setiap gw mikir "gila! ini gw nulis kayak ginian berapa lama?" agak shock sendiri ngeliat banyaknya halaman yang gw tulis. pasti ada aja yang ngingetin. 1. bokap "lama nis. setahun ada kan?" 2. Ina "lo bikin setahun lebih kan nis." gw ngangguk2 dan masih gak nyangka. kalau balik lagi ke si FAA, inti cerita dari novel ini kan bagaimana perjalanannya Lovina mencari kekasihnya, dari Yuri sampai Dika hingga Rifky. awal idenya tuh darimana? dari sebuah kejadian antara gw dan sosok Yuri yang asli. kalau di dalam novel agak gw bikin dramtis, awal permasalahan Yuri dan Lovi. inget? bandung, gak suka jadiin supir? yeah, itu ide awalnya. trus gw munculin Dika. Dika tuh beneran ada loh, tapi gak selebay yang di cerita. dia cuman adik kelas gw yang gak gw kenal tapi gara-gara stupid dream gw jadi ada feeling sama dia dan dia gw jadiin tokoh di FAA yang selalu setia sama Lovina. yang belum tahu, FYI, judul Forever and Always gw ambil dari (jujur aja nih) lagunya Taylor Swift, sama percis. tapi ternyata gak cuman lagunya T.Swift doang yang memakain kata-kata itu, ada banyak hal lagi yang menggunakan 3 kata tersebut.  tapi inspirasi judul si novel adalah dari ma belle Taylor Swift.
selain teman-teman gw yang gw jadiin tokoh di novel menyarankan gw nerbitin FAA, kata-kata tante gw selalu membuat gw terketuk untuk nerbitin tulisan2 gw.
tante : "Liat! raditya dika aja bisa, masa kamu enggak?"
gw: "yaa hidupnya diakan abstrak, makanya laku."
tante : "Apa bedanya? kalau dia bisa, kamu juga pasti bisa. gak di coba aja."
JLEB!!
kalau inget itu pasti langsung pengen nerbitin. tapi belum ada percaya diri buat ngedit ulang, ngeprint, kasih ke penerbit. untung kerabat karib selalu mendukung. jadi tahun ini, resolusi tahun gw ttg FAA harus terlaksana, walaupun hanya bisa stop di gerbang penerbit.

so, yes, i'm going to published this novel. WISH ME LUCK!! jadi editor tulisan sendiri itu rasanya seperti nostalgia dan menertawakan diri sendiri. lo ngapain nulis kayak gitu? sering banget gw ucapin saat mengedit satu persatu bab yang ada di FAA. when its ready, gw akan mempublished link pdfnya lagi di blog ini. so, stay tune and pray for me!!!

Bonne chance ninis!!! FIGHTING!!!!

Monday, January 9, 2012

iVIP!! sign this petition, like me :)

Accept iVIPs into the BIGBANG Official Fan Club
Greetings,
I just signed the following petition addressed to: YG ENTERTAINMENT.

----------------
Accept iVIPs into the BIGBANG Official Fan Club

iVIPs are the international fans of the korean boy band, BIGBANG. With the cultural growth and the increase of demand in kpop in many areas of the world - Asia, Europe, North America and many others, the number of iVIPs have also been rapidly increasing.

Dear YG,
We have decided to voice out our requests this time, due to the increase number of issues that have been happening in the past years. Bearing in mind the complications that might arise when iVIPs are accepted into the Fan Club, we believe that there should be a way where we can all come to a mutual, compromised agreement.

As you may know, many of us are willing to travel half way round the world to get a glimpse of BIGBANG, take in all the energy that they radiate and give them all the support that we can. However, many of us are limited because of certain regulations like having to be an official member of the fan club. Many of us have also been hearing news from many different sources and as a result, some have turned their backs against BIGBANG due to all these false, unofficial news. All of us have gone through a tough time in 2011, and in the years to come, we hope that we will grow stronger not as 2 different groups, KVIPs and iVIPs, but as a group - VIPs.

Wanting to find a place we can call home, we, iVIPs, are here to request YG ENTERTAINMENT to allow us be a part of the International Fan Club of BIGBANG. For us, it is a support system and a backbone, where we, as fans, could fall back on and a place we can find comfort and confirmation during, both, the good and the bad times. Simply, place where we can belong.

Please do take time to consider this request. And if there's anything at all, please do not hesitate to email us at bbinternationalvips@gmail.com

thank you very much for your kind attention.

Your sincerely,
iVIPs
[ninis radaini]

Saturday, January 7, 2012

FIRST EVER

Pernah punya kisah yang cuman terjadi sekali dalam hidup lo, dan kemungkinan terjadinya lagi sangat sedikit? Gw punya. Dan kisah ini tentang jatuh cinta pada pandangan pertama. Mungkin sebagian orang menanganggap ini hanya teori, prakteknya susah. Gw setuju dengan hal itu. Gak mungkin orang yang belum saling kenal bisa tiba-tiba suka, apalagi sampai jatuh cinta. Gw belum sampai tahap jatuh cinta, berhenti di suka. Namun kisah ini, kejadian ini, baru sekali gw alami sepanjang gw hidup. 
Nama gw Resta, anak kuliah normal, gak ada masalah, menjalani dengan apa adanya. Mari mulai kisah tak terlupakan ini dari saat gw suka sama temen gw. Namanya Tyo, temen sepermainan, teman satu sekolah, gw suka sama dia udah cukup lama tapi meski udah ditolak secara tidak langsung, gw gak gampang ngelupain perasaan gw sama dia. Kita sering jalan bareng, sama teman-teman yang lain juga. Mungkin itu factor utama gw masih susah ngelupain perasaan gw sama dia. Intensitas ketemunya masing sering. Dia kayaknya sih tahu gw suka sama dia, tapi dia memutuskan untuk membiarkannya, tanpa menganggapnya serius. Kadang gw berfikir, kenapa sih harus perempuan yang ngerasain kayak gini? Cowok kalau udah suka sama cewek, tinggal di deketin, tembak, jadian, atau enggak selesai. Kalau perempuan, suka terus nihil, stop di suka. Gak bisa berbuat banyak, karena emang jalannya cowok untuk memulai hubungan. 
Gak pernah gw ngerasain tenang kalau jalan ke suatu tempat ramai-ramai bareng teman tapi ada Tyo. Pasti gw salah tingkah, padahal dia enggak ngelakuin apa-apa keg w. ada bagian dari diri gw yang pengen diperhatiin sama dia. Hingga suatu sore, sahabat gw datang ke rumah, merencanakan makan malem bareng. Sore itu bukan sore seperti biasanya. Udah lama gw gak ketemu Tyo, dia udah beda sekolah sama gw. makan male mini sekalian reunion.
“Iya, entar rame kok yang dateng. Ada anak-anak juga,” ucap Sora, sahabat gw yang sangat excited menceritakan rencananya ke gw. Tyo dateng gak yah? itu yang terlintas di pikiran gw begitu Sora selesai cerita. Sora sahabat terdekat gw, dia udah tahu apa yang gw pikirin saat itu. “Tyo udah diajak kok. Tenang aja, dateng kok dia.” Gw tersenyum. Cuman denger namanya aja, rasa suka yang gw coba hapus timbul lagi.
Karena tahu Tyo bakal dateng, otomatis gw berpenampilan menarik. Enggak terlalu berlebihan, yang penting rapih kelihatannya. Ya meskipun penampilan gw gak akan ngerubah apapun. Pada hari H, gw dan Sora paling awal, menunggu yang lain datang satu persatu. Meski gak mau mikirin kapan Tyo datang, hal tersebut terlintas sendiri di benak gw. pas orangnya muncul, gw dengan jantung berdetak cepat menyapanya, “hai Tyo!! Apa kabar?”
“Baik-baik. Lo apa kabar? Lama juga yah gak ketemu.” 
Gw selalu bisa akrab sama cowok-cowok yang lain. Bisa jadi diri gw yang sebenernya, suka ngebanyol, ngelakuin hal-hal gila, teriak-teriakkan, tapi ke Tyo dan kalau ada Tyo, susah. Bawaannya pengen diam aja, gak mau bikin malu diri sendiri. Padahal, kalau gw ngelakuin hal itu juga peduli apa dia sama gw. masih sulit untuk ngelupain dia. Lalu tiba-tiba Rendy datang, teman gw yang lainnya. Lama banget gak ketemu dia, kuliahnya emang diluar Jakarta. Kedatangannya gak beda dengan teman-teman gw yang lainnya. namun dia bawa pasukannya, 1 orang teman kuliahnya yang belum pernah gw lihat dan ketemu.
Cowok ini tinggi, jauh lebih tinggi dari gw. Pas dia senyum, ketawa, entah hawa dari mana, gw ngerasa “gila, nih cowok cakep banget!” dia jauh banget dari Tyo. Walaupun gw suka sama Tyo, tapi temennya Rendy ini cowo idaman gw banget. Dan semenjak kedatangannya, keberadaan Tyo tuh kayak gak penting. Gw terfokus untuk tahu siapa dia. Dia duduk jauh dari kursi tempat gw duduk, bersama pria-pria lainnya, termasuk Tyo. Tapi gw bisa denger ketawanya, sesekali kalau gw nengok ke dia, gw bisa ngeliat senyum manisnya.
Gw mencolek Sora, ngebisikin sesuatu ke dia. “Gw gak pernah ngeliat cowo semanis itu.”
“Tyo?”
“Bukan. Temennya Rendy.” Sora langsung menengok kea rah orang yang gw maksud. Kebiasaan buruk sahabat gw. gw langsung ngebalikan kepalanya dia. Karena gw sama dia lagi bisik-bisikkan terus tiba-tiba dia nengok ke orangnya, pasti dia bakalan nyadar lagi di omongin. “Gak usah nengok.”
“Gw baru denger lo suka sama cowok dari senyumnya.”
Yeah, it’s my first time. Bantuin dong, cari tahu namanya.” Sora menangguk. Tapi gak banyak yang dia lakuin. Dia perempuan, susah sepertinya minta bantuannya. Akhirnya gw bertanya dengan salah satu teman lelaki gw. Karena orangnya lagi asik ngobrol, jadinya gw menggunakan bbm untuk bertanya-tanya. Dan dengan cepat dia ngasih informasi ke gw, temennya Rendy bernama Danang. Entah kenapa baru tahu namanya aja gw udah seneng banget. Untuk pertama kalinya semenjak gw suka sama Tyo, satu ruangan sama dia tapi gw seneng karena orang lain. Waktu yang tepat untuk move on dari Tyo, fikir gw saat itu.
Semalan itu gw ada satu kesempatan untuk bisa ngobrol sama dia, tapi karena gw terlalu takut untuk memulai perbincangan, hasilnya nihil. Dia duduk di samping gw, ketawa-tawa, jelas banget bisa gw dengar suaranya, tapi gw cuman duduk diam, kadang-kadang sibuk sama handphone. Handphone itu pengalih perhatian yang super dasyat. Kalau ketemu orang tapi males nyapa, pura-pura sibuk ngeliat hp, sibuk ngecek bbm, padahal cuman ngeliat jam atau ngetik sesuatu gak penting. 
Waktu berlalu tanpa terasa. Satu persatu orang-orang yang datang makan malam tersebut pamit pulang. Yang gw tunggu adalah Rendy pamit pulang. Gw mikirnya kalau dia pamit ke tiap anak yang masih ada di tempat itu, maka secara gak langsung Danang juga akan ikutan pamit, karena entah kenapa Rendy gak ngenalin Danang ke gw. enggak gw aja, tapi ke semua perempuan yang dateng saat itu. Dia cuman ngenalin Danang secara langsung, “eh kenalin nih temen gw, Danang,” ke cowok-cowok doang. 
Tapi kenyataannya, “balik yah! makasih ya semua.” Rendy pamit satu untuk semua, enggak perkepala. Danang pastinya ngikutin dia ya karena orang-orang ini temennya Rendy yang enggak dia kenal. Dan itu menjadi pertemuan pertama gw dan mungkin bakal susah lagi ketemu sama Danang. Yang membuat kejadian ini beda adalah Danang tipe cowok ideal gw banget, gw langsung suka sama dia padahal baru pertama kali bertemu, dan itu hal baru buat gw. pertemuan gw sama dia menjadi salah satu best moment sepanjang tahun. Pas akhir tahun yang bisa gw rekap dari semua kejadian indah dalam hidup gw, pertemuan Danang salah satunya. Kita gak saling kenal, tapi gw tahu dia, dan gw suka sama dia. 
Biasa sih kedengerannya,  ketemu cowok terus suka terus gak ketemu lagi. Apa bedanya sama suka sama Tyo tapi gak pernah disukain balik? Toh sama-sama bertepuk sebelah tangankan? Tapi buat gw beda. Kalau gw suka sama orang biasanya ketemu lagi, tapi ini beda. Sampai saat ini gw belum pernah ketemu dia lagi. Setiap kali ngeliat foto Rendy dan ada Danang disitu, tiba-tiba seneng ngeliat dia. Apalagi ngeliat senyumnya. I was really enchanted to meet him. Sepanjang perjalanan pulang dari makan malam itu, gw hanya bisa mikirin Danang, bisa ketemu lagi gak, kok tadi gak kenalan, dia tahu gak yah, dia jomblo apa enggak? I’m blushing all the way back home. Udah di rumah gw tetep senyum-senyum sendiri kalau keingat paras tampannya Danang. 
“Kalau jodoh gak bakal kemana-mana, Ta. Timingnya gak pas berarti. Belum waktunya lo pindah hati dari Tyo,” ucap Sora beberapa bulan setelah makan malam itu.
“Padahal dia jomblo loh, Ra. Gw udah stalking twitternya, FBnya, parah oke nya dia. Rendynya aja gak bantuin ngenalin gw ke dia. Padahal gw udah desperate banget pengen move on dari Tyo.”
“Ketemu Danang atau enggak, lo sebenarnya harus move on dari Tyo. Lo cuman nyapein diri lo sendiri. Stop wasting your time in people who don’t love you.
Itulah kisah gw yang gak bakal gw pernah lupa. Pertemuan sama Danang, fallin in love at the first sight, and finally move on from Tyo. Terkadang hidup berjalan gak sesuai dengan apa yang kita mau. Banyak kejadian yang diluar dugaan. Hal-hal yang diluar dugaan itulah yang membuat hidup kita lebih bermakna. 

-selesai-