Film 5 cm yang dibuat berdasarkan novel karya Donny Dhirgantoro dengan judul yang sama sukses menarik jumlah penonton indonesia datang ke bioskop. Film karya sineas indonesia yang tidak diragukan lagi karyanya, Rizal Mantovani, menurut saya cukup menarik. Dilatarbelakangi kisah 5 sahabat yang bosan dengan kebiasaan mereka selama bertahun-tahun bersama yang itu-itu aja. Akhirnya memutuskan untuk melakukan hal yang baru, yakni mendaki gunung Mahameru, gunung tertinggi di Jawa.
Jujur gw belum baca novelnya, tapi emang katanya bagus banget. Bagusnya film ini, penulis novelnya adalah penulis skenario film 5CM. Jadi yang empunya cerita emang sama dan tahu seluk beluk karyanya. Gw datang ke roadshow film ini saat di FIB UI. Semua cast datang, Donny Dhirgantoronya juga datang, yang meng-casting pemainnya juga datang. Mereka menceritakan smeua pengalamannya selama syuting film ini. Setelah roadshow itu berakhir, banyak banget imajinasi besar gw tentang film ini. "Wah filmnya bakalan bagus banget nih. Harus nonton." tagline mereka adalah kurang lebih untuk mencintai indonesia. "Hmm berarti abis gw nonton film ini, gw akan lebih cinta dengan indonesia. banyak hal menarik yang akan gw dapatkan setelah menonton film ini." 6 pemain 5cm, Junot, Fedi Nuril, Pevita, Igor, Raline Shah, dan Denny Sumargo berhasil meyakinkan gw bahwa film ini akan bagus banget. Mereka semua mendaki hingga puncak Mahameru dengan kaki mereka sendiri, enggak pake helicopter. Bagus, poin tambahan. Mereka syuting di Mahameru, enggak pake green screen.
Ahirnya beberapa hari setelah film ini rilis, gw menontonnya. Dan emang yang mau diangkat adalah persahabatan, alam, dan impian. Semuanya kena banget sih menurut gw. Karena gw belum membaca novelnya, maka gw gak tahu si A suka sama si B dan nantinya akan jadian sama si B tapi yang ternyata gak gitu. Cinta mereka gak ada yang ketemu. Si A suka sama B, tapi B suka sama C, si C sukanya sama D, tapi D sukanya sama A, tapi yang selama ini gw tangkap sepanjang film dalah A suka dnegan B, B juga suka. C suka sama D, dan keduanya akan jadian. Gw merasa tertipu, gak nyangka banget tersenyata yang suka sama si A adalah D, dan yang disukain sama B adalah C. Bagus, percintaannya dibikin gak garing.
Alam. Shot-shotnya bagus-bagus banget. Jelas, Mahameru adalah emasnya. Pemandangannya yang menjual film ini, selain ceritanya. Pas keluar dari bioskop, terbentuklah mimpi itu, "ayo mendaki gunung Mahameru". Jelas Indonesia adalah negara yang indaaaaaah banget, dan film ini baru memfokuskan satu keindahan dari ribuan lainnya yang ada di Indonesia. Helishot bagus mendapatkan overall pemandangan. Sutradara juga merekan perubahan waktu, dari pagi ke sore ke malam ke pagi lagi, tapi di fastforward ketika di film. Pergantian alamnya itu bagus banget, timingnya pas. Dan ini salah satu yang paling gw suka. Samudra diatas langit. Man, kayak gitu ada loh dan bagus banget.
Impian. Gantungkan mimpu di depan dahi, tapi jangan menempel, 5Cm jaraknya. Mimpi, impian, memang harus dikejar. Untuk mendapatkannya, yang udah ada di depan mata, yang tinggal berjarak 5cm lagi, itu gak gampang. Akan banyak rintangan yang harus dihadapi. Tapi kita yang membuat mimpi itu, maka kita akan mendapatkannya.
jadi, rating untuk film ini adalah 8.5/10.
ada beberapa scene yang menurut gw motongnya kasar banget, kurang dilihat jadi 8.5 aja, gak jadi 9. Soundtracknya juga mendukung banget.